“ALAT-ALAT KESENIAN PRIANGAN TIMUR”
DI
MUSEUM SRI BADUGA
Disusu Oleh:
Neng Hananatussadiyah
Nuryana
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,segala puji semoga
senantiasa terlimpah curahkan kepada allah robbul izzati yang telah memberika
kami kesempatan sehingga kami mampu menyelesaikan Laporan Penelitian Sastra Sunda, Alat Kesenian Priangan Timur di
Museum Sri Baduga ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.
Usman Supendi, M.Pd yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini,
makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat mngikuti ujian akhir semester
serta untuk menambah pengetahuan kita mengenai Alat Kesenian Priangan Timur.
Kami menyadari, dalam pembuatan laporan ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami menerima semua kritik dan
saran dari pembaca semua. Mudah mudahan
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Amin.
Bandung,
April 2012
Daftar Isi
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................................ 3
Pendahuluan....................................................................................................................... 4
Alat- Alat
Kesenian Priangan Timur................................................................................... 4
PENDAHULUAN
Secara etimologi priangan berasal dari kata
pa-rahyang-an. Rahyang atau ihyang identik dengan dewa, sedang awalan pa dan akhiran an menunjukan
tempat. Secara geografi priangan adalah daerah yang berada di provinsi jawa
barat yang mencakup kabupatn cianjur, sumedang, garut, tasikmalaya dan ciamis
dengan luas wilayah kira-kira seperenam dari luas pulau jawa. Disebelah utara
berbatasan dengan daerah karawang, purwakarta, subang dan indramayu.sebelah
timur berbatasan dengan daerah majalengka kuningan dan jawa tengah dengan batas
alam sungai citanduy. Sebelah selatan dibatasi oleh samudera indonesia dan
sebelah barat dibatasi oleh sukabumi dan bogor.
Daerah, kemudian yang bernama priangan semula
termasuk kedalam wilayah Tatar Ukur dipeerintah oleh Dipati Ukur. Setelah
kerajaan sunda runtuh, daerah itu kecuali galuh merupakan daerah kekuasaan
Sumedanglarang. Sejak tahun 1621 daerah priangan dengan pusatnya sumedang
berada dibawah pengaruh mataram. Sejak
saat itulah daerah tersebut dikenal dengan priangan.
Selanjutnya berdasarkan perjanjian mataram dengan
VOC, daerah priangan jatuh ketangan VOC dalam dua tahap. Pertama priangan barat
dan tengah, kedua priangan timur. Priangan berstatus kersidenan, kemudian
ibukota keresidenan priangan berpindah ke bandung. Sejak awal abad ke 20 wiayah keresidenan priangan bertambah dengan
masuknya galuh, sehingga priangan meliputi enam kabupaten, yaitu bandung,
cianjur, sumedang, limbangan (garut), sukapura (tasikmalaya) dan galuh (Ciamis).
ALAT KESENIAN PRIANGAN TIMUR
Ada beberapa alat kesenian di priangan timur,
diantaranya:
1.
Celempung
Celempung berfungsi mengatur ritme dan memberi tanda berhenti
suatu lagu pada dasarnya celempung berfungsi seperti gendang.
2. Goong Buyung
Goong buyung
terdiri dari dua buah berfungsi mengakhiri suatu lagu, baik satu bait ataupun
lebih.
3. Terebang
Adalah alat musik
pukul dalam pertunjukan kesenian Banjangan, Kasidahan dan Nadoman. Terebangan terdiri dari dua buah kamoring dan
dua buah tempas berfungsi sebagai ketukan dan dua buah bungbrung berfungs
sebagai goong.
4. Kecapi Siter
Berfungsi sebagai
melody pengiring lagu baik yang dibawakan vocal ataupun rebab.
5. Kecapi Rincik
Berfungsi memberi
rincikan pada kecapi indung untuk menyelaraskan komposisi lagu.
6. Kecapi Indung
Berfungsi untuk
mengiringi lagu, khususnya dalam pergelaran tembang sunda cianjuran dan
nyanyian pantun.
7. Tarawangsa
Termasuk alat musik
gesekdipergunakan sebagai instrumen pokok lagu0lagu sunda dan seni pantun serta
sebagai pengiring tari dalam upacara tertentu.
8. Suling
Waditra jenis alat
tiup terbuat dai bahan bambu berlubang
4,5 dan 6. Dipergunakan untuk membawakan melodi lagu, baik untuk
mengiringi vokal (tembang dan kawih), maupun untuk dimainkan mandiri (tunggal
atau landangan).
9. Karinding
Karinding dimainkan
oleh muda mudi pada waktu senggang, biasanya saat menunggu padi disawah.
10. Gamelan Ajeng
Seperangkat waditra
terdiri dari kromong (bonang penclongnya berupa 14 sampai dengan 20 penclong,
salikat (Saron yang belahnya berjumlah tujuh belah nada), Pamontong (kendang),
kecrek dan goong. Gamelan ajeng terdapat di daerah kampung Asem kecamatan Kawali,
kabupaten Ciamis, kampung Cikakas, kecamatan Kawali, kabupaten Purwakarta dan
kabupaten Karawang.
11. Gamelan Degung
Gamelan Degung
adalah gamelan khas tradisional sunda. Berkembang sejak akhir abad ke 18 dan
akhir abad ke 19. Waditra yag digunakan adalah:
Bonang, Jenglong,
peking, paneru, gendang, goong. Biasanya gamelan degung dilengkapi dengan
suling atau seruling bambu. Baik untuk mebgiringi beberapa pesinden atau
lagu-lagu instrumen. Kini gamelan degung digunakan sebagai alat hiburan,
terutama acara khitanan perkawinan, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar