Sabtu, 15 Desember 2012

Alat-alat Kesenian


LAPORAN PENELITIAN SASTRA SUNDA
“ALAT-ALAT KESENIAN PRIANGAN TIMUR”
DI
MUSEUM SRI BADUGA













Disusu Oleh:
Neng Hananatussadiyah
Nuryana

Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,segala puji semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada allah robbul izzati yang telah memberika kami kesempatan sehingga kami mampu menyelesaikan Laporan Penelitian Sastra Sunda, Alat Kesenian Priangan Timur di Museum Sri Baduga ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Usman Supendi, M.Pd yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini, makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat mngikuti ujian akhir semester serta untuk menambah pengetahuan kita mengenai Alat Kesenian Priangan Timur.
Kami menyadari, dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami menerima semua kritik dan saran dari pembaca semua. Mudah mudahan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, Amin.

Bandung, April 2012














Daftar Isi

Daftar  Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................. 2 
Daftar Isi............................................................................................................................ 3
Pendahuluan....................................................................................................................... 4
Alat- Alat Kesenian Priangan Timur................................................................................... 4


















PENDAHULUAN

Secara etimologi priangan berasal dari kata pa-rahyang-an. Rahyang ­atau ihyang identik dengan dewa,  sedang awalan pa dan akhiran an menunjukan tempat. Secara geografi priangan adalah daerah yang berada di provinsi jawa barat yang mencakup kabupatn cianjur, sumedang, garut, tasikmalaya dan ciamis dengan luas wilayah kira-kira seperenam dari luas pulau jawa. Disebelah utara berbatasan dengan daerah karawang, purwakarta, subang dan indramayu.sebelah timur berbatasan dengan daerah majalengka kuningan dan jawa tengah dengan batas alam sungai citanduy. Sebelah selatan dibatasi oleh samudera indonesia dan sebelah barat dibatasi oleh sukabumi dan bogor.
Daerah, kemudian yang bernama priangan semula termasuk kedalam wilayah Tatar Ukur dipeerintah oleh Dipati Ukur. Setelah kerajaan sunda runtuh, daerah itu kecuali galuh merupakan daerah kekuasaan Sumedanglarang. Sejak tahun 1621 daerah priangan dengan pusatnya sumedang berada dibawah pengaruh mataram.  Sejak saat itulah daerah tersebut dikenal dengan priangan.
Selanjutnya berdasarkan perjanjian mataram dengan VOC, daerah priangan jatuh ketangan VOC dalam dua tahap. Pertama priangan barat dan tengah, kedua priangan timur. Priangan berstatus kersidenan, kemudian ibukota keresidenan priangan berpindah ke bandung. Sejak awal abad ke 20  wiayah keresidenan priangan bertambah dengan masuknya galuh, sehingga priangan meliputi enam kabupaten, yaitu bandung, cianjur, sumedang, limbangan (garut), sukapura (tasikmalaya) dan galuh (Ciamis).
















ALAT KESENIAN PRIANGAN TIMUR

Ada beberapa alat kesenian di priangan timur, diantaranya:
1.      Celempung


 Celempung berfungsi  mengatur ritme dan memberi tanda berhenti suatu lagu pada dasarnya celempung berfungsi seperti gendang.
2.      Goong Buyung
Goong buyung terdiri dari dua buah berfungsi mengakhiri suatu lagu, baik satu bait ataupun lebih.
3.      Terebang
Adalah alat musik pukul dalam pertunjukan kesenian Banjangan, Kasidahan dan Nadoman.  Terebangan terdiri dari dua buah kamoring dan dua buah tempas berfungsi sebagai ketukan dan dua buah bungbrung berfungs sebagai goong.


4.      Kecapi Siter


Berfungsi sebagai melody pengiring lagu baik yang dibawakan vocal ataupun rebab.

5.      Kecapi Rincik


Berfungsi memberi rincikan pada kecapi indung untuk menyelaraskan komposisi lagu.
6.      Kecapi Indung

Berfungsi untuk mengiringi lagu, khususnya dalam pergelaran tembang sunda cianjuran dan nyanyian pantun.
7.      Tarawangsa
Termasuk alat musik gesekdipergunakan sebagai instrumen pokok lagu0lagu sunda dan seni pantun serta sebagai pengiring tari dalam upacara tertentu.
8.      Suling
Waditra jenis alat tiup terbuat dai bahan bambu berlubang  4,5 dan 6. Dipergunakan untuk membawakan melodi lagu, baik untuk mengiringi vokal (tembang dan kawih), maupun untuk dimainkan mandiri (tunggal atau landangan).
9.      Karinding
Karinding dimainkan oleh muda mudi pada waktu senggang, biasanya saat menunggu padi disawah.




10.  Gamelan Ajeng

Seperangkat waditra terdiri dari kromong (bonang penclongnya berupa 14 sampai dengan 20 penclong, salikat (Saron yang belahnya berjumlah tujuh belah nada), Pamontong (kendang), kecrek dan goong. Gamelan ajeng terdapat di daerah kampung Asem kecamatan Kawali, kabupaten Ciamis, kampung Cikakas, kecamatan Kawali, kabupaten Purwakarta dan kabupaten Karawang.
11.  Gamelan Degung
Gamelan Degung adalah gamelan khas tradisional sunda. Berkembang sejak akhir abad ke 18 dan akhir abad ke 19. Waditra yag digunakan adalah:
Bonang, Jenglong, peking, paneru, gendang, goong. Biasanya gamelan degung dilengkapi dengan suling atau seruling bambu. Baik untuk mebgiringi beberapa pesinden atau lagu-lagu instrumen. Kini gamelan degung digunakan sebagai alat hiburan, terutama acara khitanan perkawinan, dll.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar