Sejarah Perkembangan Filologi
Kebudayaan Yunani lama merupakan salah satu
unsur kebudayaan yang sangat besar pengaruhnya dalam unsur kehidupan masyarakat
Barat. Hal ini dirasakan dalam berbagai aspek mulai kehidupan yang tersimpan
dalam naskah lama milik bangsa itu. Cabang ilmu yang mempunyainya membuka
unsur-unsur yang berakar pada kebudayaan Yunani lama itu adalah Filologi.
Filologi Yunani lama merupakan alat yang
penting untuk menyajikan kebudayaan Yunani masa itu, bahkan sampai karang masih
tetap berperan dalam memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai sumber
ilmu pengetahuan. sebab kebudayaan ini tidak saja berperan di belahan dunia
barat, tetapi juga berpengaruh luas di seantero dunia. Disamping itu filologi
pun berakar dari kebudayaan Yunani kuno.
Atas dasar itulah maka perlu dijelaskan
proses perkembangan filologi, sebagai berikut:
a. Filologi di Eropa daratan
b. Filologi di kawasan Timur Tengah
c. Filologi di kawasan Nusantara
A. Awal pertumbuhan filologi di Eropa Daratan
Filologi tumbuh dan berkembang di wilayah Yunani,
yakni tepatnya di kota Iskandariah yang terkenal di Mesir, Afrika Utara. Dari
kota ini, filologi berkembang dan meluas
ke Eropa Daratan dan dunia lainnya.
Awal kegiatan filologi di kota Iskandariah dilakukakn
bangsa Yunani pada abad ke 3 S.M. Mereka berhasil membaca naskah Yunani lama
yang tertulis dalam huruf bangsa Funisia. Naskah tersebut menggunakan bhan daun
papirus dengan cara merekam tradisi lisan yang mereka miliki sebelumnya.
Naskah-naskah tersebut disalin dan mengalami perubahan dari bentuk aslinya.
Pada abad yang sama di kota Iskandariah juga berdiri
pusat ilmu pengetahuan, dimana para ahli bnyak melakukan kegiatan studi
naskah-naskah lama. Aktivitas para ilmuan itu berpusat di perpustakaan yang
menyimpan sejumlah besar naskah yang berisi berbagai ilmu pengetahuan, seperti
Ilmu Filsafat, Kedokteran, Sastra, Ilmu Perbintangan, Ilmu Hukum, dan lain
sebagainya. Bentuk naskah dari papirus yang tergulung ditulis pada satu sisi
dengan benda runcing. Akibatnya agak sulit untuk dilihat kembali bagian yang
sudah dibaca karena penulisan naskah ini tidak diberi nomor halaman.
Perpustakaan itu bertempat dalam suatu bangunan yang
pada waktu itu dinamakan dengan “museum”. Dan para peneliti atau peggarap
naskah-naskah itu dikenal dengan sebutan ahli filologi. Dan orang pertama
memakai nama itu adalah Erastotheres.
Untuk memahami isi naskah seseorang harus mengenal
huruf, bahasa dan ilmu yang dikandungnya. Karena para ahli filologi pada waktu
itu benar-benar memiliki ilmu yang sangat luas, maka setelah membaca dan
memahami isinya mereka menulisnya kembali dalam huruf dan bahasa yang dapat
difahami rakyat kebanyakan, sehingga kebudayaan Yunani yang memiliki nilai yang
luhur dikenal oleh masyarakat.
Dalam upaya menggali khasanah ilmu pengetahuan yang
dikandung naskah-naskah itu, mereka menggunakan suatu metoda yang kemudian
dikenal dengan nama alat filologi. Metoda ini pada tahap awal mereka terapkan
untuk memperbaiki huruf, bacaan, ejaan, bahasa dan tulisan, kemudian disalin dalam
keadaan yang mudah dibaca dan bersih dari berbagai kesalahan. Para ahli
filologi periode pertama ini dikenal dengan “Mazhab Iskandariah”.
Selain untuk tujuan penggalian ilmu pengetahuan Yunani
Lama kenyataannya kegiatan filologi juga dimanfaatkan dalam transaksi bisnis.
Untuk kegiatan perdagangan semacam ini biasanya penyalin naskah terkadang
dilakukan oleh para budak belia, yang memang masa itu masih banyak dan mudah
didapat. Sebenarnya dari proses penyalin seperti inilah besar kemungkinan
terjadinya penyimpangan- penyimpangan dari bahan yang disalin. Hasil penyalinan
pada budak belia ini kemudian dipasarkan di sekitar Laut Teng sudah bisa
dibayangkan akibatnya bahwa proses penyalinan yang berulang-ulang ini terhadap
naskah-naskah yang menyimpang semakin banyak naskah yang jauh dari teks
aslinya. Ini artinya bahwa salin menyalin naskah dengan tulisan tangan mudah
menimbulkan bacaan yang rusak karena :
a. Ada unsur kesengajaan
b. Penyalin kebetulan bukan ahli dalam ilmu yang ada dalam naskah yang
ditulisnya itu
c. Ada unsur keteledoran atu kelalaian penyalin
Bahan-bahan yang ditelaah pada masa awal pertumbuhan
dan perkembangan metode filologi, antara lain karya sastra Homerus. Tulisan
plato, dan karya sastra lain yang dipandang tinggi mutunya.
Setelah Iskandariah jatuh dibawah pengaruh Roma
kegiatan peneliti filologi berpindah ke Eropa Selatan yang berpusat di kota
Roma. Abad ke 1 M, merupakan masa perkembangan tradisi Yunani dalam bentuk
referensi terhadap naskah-naskah tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar