Senin, 29 April 2013

Masalah dalam Terjemah



Masalah pokok dalam hal penterjemahan antara dua bahasa adalah pada perpindahan lafdz dalam sebuah bahasa yang sesuai dengan lafdz pada bahasa lain. Dan ini hal merupakan hal pentingg pada permulaan penterjemahan antara dua bahasa yang berbeda. Hal ini harus sesuai dengan latar belakang budaya dan sosial, penggunaan pada lafdz-lafdz majas, kata-kata imajinatif , sehingga hal ini tidak akan mungkin ada tanpa hal-hal diatas. Para ahli bahasa berbeda pendapat dalam hal ini, misalnya Aristoteles berpandangan bahwa makna saling berbanding antara satu bahasa dengan bahasa lainnya, artinya bahwa kalimat apapun pada suatu bahasa, kita akan mendapatisinonimnya pada bahasa lain.[1] Maka apabila perbedaan itu ada,akan kita dapati antara satu individu dengan individu lainnya, atau antara individu dengan dirinya sendiri, dari satu sikap dengan sikap lainnya, dari satu keadaan dengan keadaan lainnya, satu dialek dengan dialek lainnya, dan antara satu bahasa dengan bahasa lainnya.
Problematika ini bercabang pada masalah-masalah dasar dalam tataran teoritis dan aplikasi, dan hal-hal penting ini diantaranya :[2]

1.        Perbedaan medan makna untuk dua lafdz yang nampak sinonimnya pada dua bahasa;
2.        Perbedaan makna kontekstual untuk dua kalimatyang nampak sinonimnya pada dua bahasa;
3.        Penggunaan makna idiom;
4.        Perbedaan penyusunan  bagian bahasa;
5.        Kelembutan pada pengungkapan dan persentuhan dengan bahasa lain;
6.        Perbedaan bunyi
Perbedaan penggunaan pada budaya dan sosial


[1]Sense and Sense Development, hal. 16
[2]Ahmad Mukhtar ‘Umar, ‘Ilm al-Dilâlah, (Kairo: ‘Allâm al-Kutub, 1998), hal. 251

Tidak ada komentar:

Posting Komentar