وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ
لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ
بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ (الشورى : ۲۷)
Artinya :
Dan sekiranya
Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat
melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia
kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha
Melihat.
Dalam ayat ini,
lafazh خبير disebutkan terlebih
dahulu daripada بصير . Menurut saya, alasannya
berhubungan dengan ayat sebelumnya yang berbunyi :
وَيَسْتَجِيبُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَالْكَافِرُونَ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ (الشورى : ۲۶)
Artinya :
Dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Orang-orang yang ingkar akan mendapat adzab yang pedih.
Allah
dapat mengetahui siapa saja hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, tidak ada satupun yang luput dari-Nya. Ini menunjukkan bahwa Allah
Mahateliti. Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang manusia
kerjakan. Jika manusia mengerjakan kebajikan maka akan mendapatkan pahala, dan
jika manusia ingkar makan akan mendapat siksa. Allah Mahateliti, tidak akan
tertukar antara siapa yang berbuat kebajikan dan siapa yang ingkar. Allah
Mahateliti, sekecil apapun kebajikan yang diperbuat maka akan mendapat pahala,
seperti yang tercantum dalam surat Al-Zalzalah ayat 7 dan 8 yang artinya : Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (7) Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan
seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (8).
Lafazh خبير
disebutkan setelah lafazh بصير menurut
saya alasannya adalah karena Allah Mahateliti, maka sudah pasti Allah
Mahamelihat. Allah dapat Melihat manusia akan melampaui batas selama hidup di
bumi, manusia bisa menjadi sosok yang sombong, kufur bahkan dzalim seandainya
Allah melapangkan seluruh rezekinya. Oleh karena itu Allah menurunkan rezeki sesuai
dengan apa yang dibutuhkan hamba-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar