Senin, 21 Januari 2013

ikonisitas





وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ (الشورى : ۲۷)
Artinya :
Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat.
Dalam ayat ini, lafazh خبير disebutkan terlebih dahulu daripada بصير . Menurut saya, alasannya berhubungan dengan ayat sebelumnya yang berbunyi :

وَيَسْتَجِيبُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَالْكَافِرُونَ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ    (الشورى : ۲۶)

Artinya :

Dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Orang-orang yang ingkar akan mendapat adzab yang pedih.

Allah dapat mengetahui siapa saja hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan kebajikan, tidak ada satupun yang luput dari-Nya. Ini menunjukkan bahwa Allah Mahateliti. Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang manusia kerjakan. Jika manusia mengerjakan kebajikan maka akan mendapatkan pahala, dan jika manusia ingkar makan akan mendapat siksa. Allah Mahateliti, tidak akan tertukar antara siapa yang berbuat kebajikan dan siapa yang ingkar. Allah Mahateliti, sekecil apapun kebajikan yang diperbuat maka akan mendapat pahala, seperti yang tercantum dalam surat Al-Zalzalah ayat 7 dan 8 yang artinya : Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (7) Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (8).
Lafazh خبير disebutkan setelah lafazh بصير menurut saya alasannya adalah karena Allah Mahateliti, maka sudah pasti Allah Mahamelihat. Allah dapat Melihat manusia akan melampaui batas selama hidup di bumi, manusia bisa menjadi sosok yang sombong, kufur bahkan dzalim seandainya Allah melapangkan seluruh rezekinya. Oleh karena itu Allah menurunkan rezeki sesuai dengan apa yang dibutuhkan hamba-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar